POJOKSATU.ID, BUENOS AIRES – Delapan tenaga medis yang dianggap bertanggung jawab atas meninggalnya Diego Maradona, jadi pesakitan. Mereka akan segera diadili dan terancam hukuman penjara hingga 25 tahun.
Advertisement
Laporan terbaru, seperti dikutip Pojoksatu.id dari Firstpost, Kamis (23/6) dini hari WIB, menyebutkan bahwa jaksa di Argentina telah menyeret delapan petugas medis ke meja hijau karena dianggap lalai dalam merawat Maradona.
Dalam putusan pengadilan, Rabu waktu setempat, delapan tenaga medis itu akan diadili atas dugaan kelalaian kriminal dalam kematian legenda sepak bola Argentina Diego Maradona.
Advertisement
Tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk persidangan delapan orang atas kematian Maradona pada tahun 2020.
Namun jaksa berkeyakinan bahwa mereka lalu menjalankan tugas sebagai perawat, yang meninggalkan Maradona selama rawat inap di rumah.
Maradona meninggal dalam usia 60 tahun pada tahun 2020 saat pemulihan pasca-operasi otak karena pembekuan darah, dan setelah puluhan tahun berjuang melawan kecanduan kokain dan alkohol.
BACA JUGA : Jersey Maradona ‘Hand of God’ Piala Dunia 1986 Dijual, Keluarga Protes
Ahli bedah saraf dan dokter keluarga Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov, psikolog Carlos Diaz, koordinator medis Nancy Forlini dan empat lainnya termasuk perawat yang terseret ke pengadilan.
Jaksa telah meminta agar mereka diadili atas tuduhan pembunuhan karena kelalaian.
Mereka mengklaim tim medis salah urus yang menyebabkan legenda sepak bola itu dalam situasi ketidakberdayaan.
BACA JUGA : Hasil Investigasi Meninggalnya Maradona, 8 Petugas Medis Didakwa Melakukan Pembunuhan
Para terdakwa ini terancam hukuman mulai dari delapan hingga 25 tahun penjara.
Menurut jaksa, para terdakwa adalah pihak yang bertanggung jawab dalam rawat inap yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Mereka dianggap tidak maksimal dan teledor dalam perawatan Maradona di rumah.
BACA JUGA : Sergio Aguero Resmi Pensiun, Ini 3 Catatan Mengagumkan Menantu Maradona
Para tim medis itu juga bertanggung jawab atas serangkaian improvisasi, kegagalan dan buruknya manajemen perawatan. (fat/pojoksatu)