POJOKSATU.ID, JAKARTA – PSSI dalam hal ini Komite Disiplin (Komdis) tengah memproses kasus Persipura Jayapura yang tidak hadir ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, untuk melawan Madura United pada Senin (21/2) lalu.
Meski terkesan lamban dalam membuat keputusan, namun Sekjen PSSI Yunus Nusi meminta agar semua pencinta sepak bola dan pihak yang memerhatikan kasus ini untuk sabar menantikan hasil sidang Komdis.
BACA JUGA: BREAKING NEWS! Roman Abramovich Resmi Lepas Chelsea
Menurutnya, saat ini bola ada di Komdis PSSI dan tinggal menantikan saja apa yang akan diputuskan oleh badan yang diketuai oleh Erwin Tobing tersebut.
“Komdis terus melakukan pendalaman untuk mengkaji sebelum akhirnya memberikan putusan,” katanya, di situs PSSI, Minggu (27/2).
Sejatinya, laga Persipura kontra Madura United ini harus tetap berjalan karena tak ada kejadian luar biasa terkait covid-19 sesuai pasal 52 ayat tujuh Regulasi Liga 1 2021/2022.
Jika memaksakan untuk meminta ada emergency meeting dan penundaan, maka ini jelas menyalahi regulasi karena syarat untuk menggelar penundaan itu tak ada.
Pernyataan Ketua Umum Persipura Benhur Tommi Mano yang mengeklaim pemainnya hanya tersisa sebelas orang jelas berbeda jauh dengan hasil tes PCR dari PT LIB.
Pasalnya, sesuai dengan tes resmi yang diulang dan termaktub dalam surat bernomor 100/LIB-KOM/II/2022 disebutkan hanya sembilan orang pemain dan ofisial yang positif.
“Ada 21 pemain dan tujuh ofisial tim yang negatif Covid-19. Jadi sesuai hasil tes ulang tersebut, Pasal 52 ayat tujuh Regulasi Liga 1 yang mewajibkan LIB menggelar rapat darurat tak bisa dijalankan,” ucap Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita.
Pria yang karib disapa Lulu itu juga menampik bahwa PSSI dan PT LIB menekan dan ingin membuat degradasi salah satu klub.
Bagi pria berkacamata tersebut, tidak ada sikap membeda-bedakan dan menjatuhkan salah satu klub.
“Itu tidak ada sama sekali. Kami berjalan sesuai aturan yang ada,” katanya. (jpnn/fat/pojoksatu)