Rektor IPB Sebut Impor Beras tidak Fakta di Lapangan

Rektor IPB Arif Satria

POJOKSATU.id, Bogor- Prof DR Arif Satria, Rektor IPB University menyoroti impor beras yang saat ini tengah ramai diperbincangkan.


Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Pendopo Kabupaten Cianjur, menemui Bupati Cianjur Herman Suherman, Kamis (30/03/2023).

Diketahui impor beras sebanyak dua juta ton, bakal dilakukan pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menugaskan ke Perum Bulog.

Pasalnya, menurut Prof Dr Arif Satria, ada ketidakcocokan antara data yang diperoleh oleh pemerintah pusat, dengan fakta di lapangan.


“Karena di satu sisi otoritas berkaitan mengatakan beras surplus, tetapi di lapangan berasnya sulit ditemukan,” kata Prof Dr Arif.

Ia menuturkan, terkait polemik impor beras persoalannya ada dari data. Menurut Arif, mau tak mau, harus ada percepatan pembuatan data yang benar-benar dipercaya oleh semua pihak.

“Jadi menurut saya, yang terpenting data ini harus dipegang bersama, meskipun presiden telah menunjuk BPS sebagai lembaga yang memiliki otoritas untuk data,” paparnya.

Arif pun menyinggung, harus adanya suport dan peran dari lembaga-lembaga lain. Kemudian, Arif menjelaskan terkait data beras harus ada kesepahaman antar lembaga terkait agar tercipta jalan keluar mengenai impor beras.

“Harus ada duduk bersama antara BPS, Kementan dan Kemendag untuk memastikan metodologi pendataan kondisi beras kita,” tutup Arif.

(Adi Wirman)